Evaluasi Program dan Supervisi
* Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam evaluasi program dan supervisi :
1. Perlu dibedakan antara evaluasi yang dicoba–coba sebagai bagian dari suatu evaluasi dan proses
1. Perlu dibedakan antara evaluasi yang dicoba–coba sebagai bagian dari suatu evaluasi dan proses
supervisi yang dicoba–coba oleh para pakar/ahli.
2. Perlu dibedakan antara obyek evaluasi, seperti evaluasi dari sistem persekolahan, evaluasi dari
2. Perlu dibedakan antara obyek evaluasi, seperti evaluasi dari sistem persekolahan, evaluasi dari
sekolah individu, evaluasi dari suatu program, evaluasi dari suatu proses, evaluasi dari seorang
guru, evaluasi dari seorang siswa, dan lain – lian.
3. Perlu dibedakan dimana suatu evaluasi dilaksanakan. Pada dasarnya pembedaan ini akan
3. Perlu dibedakan dimana suatu evaluasi dilaksanakan. Pada dasarnya pembedaan ini akan
melibatkan apa ? siapa ? bagaimana ? dan mengapa evaluasi dilakukan
* Pelaksana evaluasi :
- Di tingkat pusat, evaluasi dilaksanakan oleh ahli/pakar professional dalam bidang pendidikan
atau tenaga ahli evaluasi yang berasal dari universitas atau Departemen Pendidikan.
- Di tingkat daerah, evaluasi dilakukan oleh kepala sekolah dan para guru, khususnya untuk
- Di tingkat daerah, evaluasi dilakukan oleh kepala sekolah dan para guru, khususnya untuk
mnegevaluasi kembali agar sekolah yang bersangkutan dapat mempertahankan status akreditasinya.
- Menteri departemen mengevaluasi guru – guru baru, guru mengevaluasi siswa, supervisor
- Menteri departemen mengevaluasi guru – guru baru, guru mengevaluasi siswa, supervisor
mengevaluasi para guru dan mengevaluasi program.
* Evaluasi program dan proses kesupervisian :
- Dilaksanakan pada program pemerintah pusat dan program daerah, yang akan melibatkan seluruh program bidang pendidikan pada sekolah tertentu, pada kurikulum per departemen dan pada program kursus perorangan.
- Proses supervisi hendaknya terpisah dari evaluasi program yang dilaksanakan oleh tenaga ahli evaluasi. Evaluasi yang dilakukan oleh supervisor harus dipandang sebagai unsur dari dalam yang bekerjasama dan mengevaluasi program pengajaran.
- Kegiatan evaluasi dari supervisor disampaikan kepada para guru untuk kepentingan peningkatan kemampuan mengajar dan peningkatan hasil belajar siswa.
* Tujuan evaluasi program menurut tingkatannya :
- Pada tingkat pemerintah pusat adalah untuk laporan ke kongres dan pejabat pemerintah pusat.
- Pada tingkat negara bagian adalah untuk laporan pada badan pembuat undang – undang dan
pejabat negara bagian.
- Pada tingkat pusat penelitian dan pengembangan adalah untuk mengumpulkan penelitian dampak
- Pada tingkat pusat penelitian dan pengembangan adalah untuk mengumpulkan penelitian dampak
dari program.
- Pada tingkat agen akreditasi daerah ada untuk menilai standart pembelajaran di sekolah.
- Pada tingkat sistem persekolahan lokal adalah untuk menilai efektifitas program lokal
- Pada tingkat agen akreditasi daerah ada untuk menilai standart pembelajaran di sekolah.
- Pada tingkat sistem persekolahan lokal adalah untuk menilai efektifitas program lokal
dibandingan juga dengan sistim persekolahan yang lain dengan menggunakan pendekatan berbeda.
- Pada tingkat sekolah tunggal adalah untuk menilai dampak pada peningkatan sikap masyarakat.
- Pada tingkat lembaga kursus tunggal adalah untuk meningkatkan kualitas dari disain kursus,
- Pada tingkat sekolah tunggal adalah untuk menilai dampak pada peningkatan sikap masyarakat.
- Pada tingkat lembaga kursus tunggal adalah untuk meningkatkan kualitas dari disain kursus,
urutan–urutan materi kursus, terobosan/inovasi, penggunaan media belajar dan lain – lain.
* Michael Scriven dalam tulisannya pada masalah revisi kurikulum :
- Evaluasi sumatif adalah sebagai pengukur dampak kumulatif dari kurikulum pelajaran.
- Evaluasi sumatif didahului dengan evaluasi formatif, yaitu guru menerima umpan balik secara lebih cepat atas program yang berjangka pendek. Evaluasi formatif juga menemukan bahwa seorang siswa belum sepenuhnya menguasai materi pelajaran yang diberikan. Kemudian siswa bisa mengikuti beberapa latihan untuk memastikan penguasaannya terhadap materi pelajaran.
- Evaluasi diagnostik digunakan untuk menempatkan seorang siswa dan menentukan dasar keadaan atau penyebab yang melatar belakangi seorang siswa yang belum bisa memperoleh nilai yang baik. Melalui evaluasi diagnostik akan dikenali secara khusus tentang keadaan fisik, psikologis dan lingkungan siswa yang bersangkutan.
* Kunkel dan Tucker menyampaikan lima kriteria bagi supervisor dalam mengevaluasi mutu dalam Evaluasi Formatif :
1. Evaluasi perlu menghindari penyimpangan tentang apa yang dievaluasi, meskipun dikaitkan
dengan terbatasnya anggaran.
2. Pemberian bantuan akan bermanfaat untuk peningkatan program.
3. Penerimaan terhadap semua data mulai dari yang rumit hingga mudah, dalam mengurangi
2. Pemberian bantuan akan bermanfaat untuk peningkatan program.
3. Penerimaan terhadap semua data mulai dari yang rumit hingga mudah, dalam mengurangi
penyimpangan terhadap aspek metodologis dan aspek teoritis, hasil yang dievaluasi harus diurai
berdasarkan metodologi yang bersifat empiris maupun intuitif.
4. Proses evaluasi memerlukan dialog antara evaluator dan yang dievaluasi, dimana metodologi dan
4. Proses evaluasi memerlukan dialog antara evaluator dan yang dievaluasi, dimana metodologi dan
teori dari evaluator bersifat terbuka bagi pertanyaan – pertanyaan. Evaluator harus menyatu dengan
yang dievaluasi dimana persepsi dibahas dan kesimpulannya dirundingkan.
5. Tujuan evaluasi adalah untuk peningkatan program, evaluator hendaknya dapat mengungkapkan
5. Tujuan evaluasi adalah untuk peningkatan program, evaluator hendaknya dapat mengungkapkan
semua pandangannya menyangkut program yang akan ditingkatkan, sehingga evaluasi dapat
terlihat dinamis, kreatif dan terbuka.
Sumber : Thomas J. Sergiovanni & Robert J. Starrat
Sumber : Thomas J. Sergiovanni & Robert J. Starrat
0 comments:
Post a Comment