Monday, December 2, 2013

Prosedur Supervisi Klinis

 
Prosedur Supervisi Klinis

       Prosedur supervisi klinis berlangsung dalam suatu proses berbentuk siklus, terdiri dari tiga tahap yaitu: tahap pertemuan pendahuluan, tahap pengamatan dan tahap pertemuan balikan. Dua dari tiga tahap tersebut memerlukan pertemuan antara guru dan supervisor, yaitu pertemuan pendahuluan dan pertemuan lanjutan.

a.    Tahap Pertemuan Pendahuluan
    Dalam tahap ini supervisor dan guru bersama-sama membicarakan rencana tentang materi observasi yang akan dilaksanakan. Tahap ini memberikan kesempatan kepada guru dan supervisor untuk mengidentifikasi perhatian utama guru, kemudian menterjemahkannya kedalam bentuk tingkah laku yang dapat diamati. Pada tahap ini dibicarakan dan ditentukan pula jenis data mengajar yang akan diobservasi dan dicatat selama pelajaran berlangsung. Suatu komunikasi yang efektif dan terbuka diperlukan dalam tahap ini guna mengikat supervisor dan guru sebagai mitra didalam suasana kerja sama yang harmonis.
       Secara teknis diperlukan lima langkah utama bagi terlaksananya pertemuan pendahuluan dengan baik, yaitu:
1)    Menciptakan suasana intim antara supervisor dengan guru sebelum langkah-langkah
       selanjutnya dibicarakan. 
2)    Mengkaji ulang rencana pelajaran serta tujuan pelajaran. 
3)   Mengkaji ulang komponen keterampilan yang akan dilatihkan dan diamati. 
4)   Memilih atau mengembangkan suatu instrumen observasi yang akan dipakai
       untuk merekam tingkah laku guru yang akan menjadi perhatian utamanya. 
5)   Instrumen observasi yang dipilih atau yang dikembangkan dibicarakan bersama 
      antara guru dan supervisor.

 b.    Tahap Pengamatan/Observasi Mengajar
     Pada tahap ini guru melatih tingkah laku mengajar berdasarkan komponen keterampilan yang telah disepakati dalam pertemuan pendahuluan. Di pihak lain supervisor mengamati dan mencatat atau merekam tingkah laku guru ketika mengajar berdasarkan komponen keterampilan yang diminta oleh guru untuk direkam. Supervisor dapat juga mengadakan observasi dan mencatat tingkah laku siswa di kelas serta interaksi antara guru dan siswa.
     Kunjungan dan observasi yang dilaksanakan supervisor bermanfaat untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran sebenarnya. Manfaat observasi tersebut antara lain dapat:
  • Menemukan kelebihan atau kekurangan guru dalam melaksanakan pembelajaran guna pengembangan dan pembinaan lebih lanjut;
  • Mengidentifikasi kendala yang dihadapi dalam melaksanakan suatu gagasan pembaharuan pengajaran;
  • Secara langsung mengetahui keperluan dan kebutuhan masing-masing guru dalam melaksanakan proses belajar-mengajar;
  • Memperoleh data atau informasi yang dapat digunakan dalam penyusunan program pembinaan profesinal secara terinci;
  • Menumbuhkan kepercayaan diri pada guru untuk berbuat lebih baik; serta
  • Mengetahui secara lengkap dan komprehensif tentang hal-hal pendukung kelancaran proses belajar-mengajar.
Dalam proses pelaksanaannya, supervisor seharusnya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
  • Menciptakan situasi yang wajar, mengambil tempat didalam kelas yang tidak menjadi pusat perhatian anak-anak, tidak mencampuri guru yang sedang mengajar, sikap waktu mencatat tidak akan menimbulkan prasangka dari pihak guru.
  • Harus dapat membedakan mana yang penting untuk dicatat dan mana yang kurang penting.
  • Bukan melihat kelemahan, melainkan melihat bagaimana memperbaikinya.
  • Harus diperhatikan kegiatan atau reaksi murid-murid tentang proses belajar.
 c.    Tahap Pertemuan Lanjutan
       Sebelum pertemuan lanjutan dilaksanakan supervisor mengadakan analisis pendahuluan tentang rekaman observasi yang dibuat sebagai bahan dalam pembicaraan tahap ini. Dalam hal ini supervisor harus mengusahakan data yang obyektif, menganalisis dan menginterpretsikan secara koperatif dengan guru tentang apa yang telah berlangsung dalam mengajar.
    Setelah melakukan kunjuangan dan observasi kelas, maka supervisor seharusnya dapat menganalisis data-data yang diperolehnya tersebut untuk diolah dan dikaji yang dapat dijadikan pedoman dan rujukan pembinaan dan peningkatan guru-guru selanjutnya. Masalah-masalah professional yang berhasil diidentifikasi selanjutnya perlu dikaji lebih lanjut dengan maksud untuk memahami esensi masalah yang sesungguhnya dan faktor-faktor penyebabnya, selanjutnya masalah-masalah tersebut diklasifikasi dengan maksud untuk menemukan masalah yang mana yang dihadapi oleh kebanyakan guru di sekolah atau di wilayah itu. Ketepatan dan kehati-hatian supervisor dalam menimbang suatu masalah akan berpengaruh terhadap keberhasilan proses pembinaan professional guru yang bersangkutan selanjutnya.
    Dalam proses pengkajian terhadap berbagai cara pemecahan yang mungkin dilakukan, setiap alternatif pemecahan masalah dipelajari kemungkinan keterlaksanaannya dengan cara mempertimbangkan factor-faktor peluang yang dimiliki, seperti fasilitas dan kendala-kendala yang mungkin dihadapi. Alternatif pemecahan masalah yang terbaik adalah alternatif yang paling mungkin dilakukan, dalam arti lebih banyak faktor-faktor pendukungnya dibandingkan dengan kendala yang dihadapi. Disamping itu, alternatif pemecahan yang terbaik memiliki nilai tambah yang paling besar bagi peningkatan mutu proses dan hasil belajar siswa.

Langkah-langkah utama pada tahap pertemuan lanjutan adalah:
(1)  Menanyakan perasaan guru secara umum atau kesan umum guru ketika ia mengajar
       serta memberi penguatan.
(2)  Mengkaji ulang tujuan pelajaran.
(3)  Mengkaji ulang target keterampilan serta perhatian utama guru.
(4) Menanyakan perasaan guru tentang jalannya pelajaran berdasarkan target dan 
      perhatian utamanya.
(5)  Menunjukan serta mengkaji bersama guru hasil observasi (Rekaman data).
(6)  Menanyakan perasaan guru setelah melihat rekaman data tersebut.
(7)  Menyimpulkan hasil dengan melihat apa yang sebenarnya merupakan keinginan atau
       target guru dan apa yang sebenarnya terjadi atau tercapai.
(8)  Menentukan bersama-sama dan mendorong guru untuk merencanakan hal-hal 
       yang perlu dilatih atau diperhatikan pada kesempatan berikutnya.

0 comments:

Post a Comment