PELATIHAN
DAN PENGEMBANGAN
Konsep pelatihan dan pengembangan yang terus –menerus ,
masih merupakan cara yang tidak bisa dinafikan bagi perusahaan yang ingin
menjadikan SDM sebagai sumber keunggulan kompetitif. Brdasarkan pengalaman
praktek , pelatihan yang efektif dapat meningkatkan kinerja , meningkatkan
moral dan potensi-potensi organisasi. Organisasi-organisasi di Barat menurut
Cane ( 1996;157 ) , memiliki kecenderungan untuk melakukan pelatihan sebagai
cara mengatasi rendahnya kinerja, walaupun pendekatan ini dianggap bukan cara
untuk meningkatkan motivasi. Jika orang-orang terbaik dikelola dan dipekerjakan
, pelatihan sama sekali tidak diperlukan. Tetapi perlu disadari bahwa
lingkungan bisnis selalu berubah sehinggan kebutuhan organisasipun berubah.
Perubahan itu menuntut kebutuhan SDM dengan kemampuan dan keahlian yang mungkin
berbeda dari kemampuan dan keahlian yang telah dimiliki oleh karyawan saat ini
sehingga pelatihan mutlak diperlukan.
Perubahan dari kebutuhan organisasi tentu saja tidak
selalu dijawab dengan pelatihan dan pengembangan. Mungkin diperlukan strategi
outsourcing, jika pada suatu saat diperlukan kompetensi SDM atau kompetensi
bisnis yang berbeda. Outsourcing adalah bentuk kerja sama dua perusahaan yang
memiliki kompetensi yang berbeda tetapi saling memerlukan. Misalnya kebutuhan
jasa pengamanan. Perusahaan tidak perlu melatih karyawan menjadi petugas
pengamanan ( satpam ) , tetapi bisa bekerja sama dengan perusahaan jasa
security. Demikian juga ketika perusahaan menerapkan sistem teknologi informasi
( TI ) , perusahaan mungkin tidak perlu melatih karyawan yang ada atau merekrut
karyawan baru, yang kemudian dilatih, tetapi menyerahkan pengelolaan sistem TI
kepada perusahaan spesialis. Mungkin outsourcing akan menjadi tren bisnis yang
akan datang. Namun itu, bukan pada bisnis inti. Pada bisnis inti, andalan tetap
pada kemampuan core employee sehingga pelatihan dan pengembangan tetap penting
bagi perusahaan.
0 comments:
Post a Comment