PERENCANAAN
STRATEGIK
Perencanaan strategik adalah perencanaan pada tingkat
corporate yang merupakan arah strategik dari semua perencanaan baik taktikal
maupun operasional pada level fungsional dan unit dalam organisasi. Perencanaan
bisnis strategik merupakan perspektif jangka panjang ( long-range persperctive)
dan bersifat komprehensif.
Perencanaan strategik ( strategik planning) pada
hakikatnya adalah proses penyusunan tujuan –tujuan dan menetapkan kegiatan
–kegiatan untuk mencapai tujuan tujuan itu.Secara umum, perencanaan strategik
dikembangkan dari tiga elemen yang saling terkait yang disebut sebagai MVP
model. MVP adalah singkatan dari Mission-Vision-Philosophy. Misi, merupakan
rumusan dari mengapa perusahaan didirikan. Visi berkenaan dengan apa yang ingin
kita tuju. Sedangkan filosofi merupakan nilai yang diterapkan dalam mengelola
misi dan visi tersebut. Beckhard ( Ferris et,al : 1996) dalam kaitan dengan MVP
model itu, mengemukakan bahwa semua perencanaan strategik dimulai dengan masa
depan, yaitu apa yang ingin diciptakan. Namun masa depan ditentukan oleh
tindakan yang diambil saat ini.
Pada bab tiga tlah disinggung bahwa perencanaan strategik
adalah perumusan strategi. Proses ini meliputi,penentuan filosofi dan misi
organisasi, meneliti atau mengamati lingkungan, melakukan analisis SWOT,
penentuan identitas organisasi, tujuan dan strategi-strategi.Tahap-tahap proses
perumusan strategi seperti itu diuraikan berbeda dengan yang telah dikemukakan
pada bab tiga,tetapi intinya adalah sama.
Filosofi organisasi adalah komitmen organisasi terhadap
prinsip prinsip yang mengalokasikan tanggung jawab-tanggung jawab organisasi
kepada stake holders.Stakeholders ( semua pihak yang berkepentingan )
organisasi mungkin karyawan, pelanggan,serikat pekerja pemerintah dan publik
secara luas ( Jarrel,1993: 31 ). Fungsi dari filosofi organisasi adalah sebagai
arah atau pedoman bagi manajemen untuk menjalankan kegiatan organisasi. Dalam
perencanaan strategik, filosofi organisasi ini adalah cara menunjukkan
nilai-nilai yang dianut organisasi dalam perencanaan strategi
tersebut.Implikasi praktis dari filosofi corporate terhadap SDM misalnya
terlihat pada prinsip; “ karyawan adalah elemen kunci keberhasilan “ . Dengan
prinsip seperti itu, perlakuan manajemen terhadap karyawan,akan mempengaruhi
pola perencanaan kompensasi, atau perencanaan pengembangan karyawan.
Mengamati lingkungan terutama terhadap faktor- faktor
seperti ekonomi, politik, teknologi yang mempengaruhi proses bisnis perlu
dilakukan. Kemudian dalam kaitan dengan itu, analisis terhadap kekuatan,kelemahan,
peluang dan tantangan yang dihadapi perusahaan, perlu dilakukan oleh perencana.
Bagaimana peluang itu diraih dan tantangan itu dihadapi, perencana menentukan
pilihan strategi-strategi. Dalam melakukan pilihan, perencana perlu mempertimbangkan
identitas organisasi . Identitas organisasi adalah identitas tentang
karakteristik-karakteristik organisasi yang membuat memiliki keunikan tertentu.
Keunikan yang dimiliki organisasi merupakan kompetensi
unggulan ( distinctive competence ), yang menjadi modal bersaing dengan
kompetitor. Konsep tentang kompetensi unggulan ini digunakan pertama kali oleh
Philip Selznick pada tahun 1957 ( Jarrel, 1993:23 ), sebagai cara memenangkan
persaingan. Ide ini dikembangkan kembali oleh Raymond Miles dan Charles Snow
untuk membedakan karakteristik perusahaan berdasarkan orientasi strategiknya
sebagai basis kompetensi unggulan. Pada bab tiga, juga telah dikemukakan
mengenai tipe orientasi strategik yang dikemukakan oleh Miles dan Snow yaitu,
tipe prospektor, bertahan, analyyzer, dan reaktor.
Sebagai contoh dapat dikemukakan bahwa keunggulan
kompetensi pada prospektor misalnya adalah pada basic engineering. Sedangkan
pada defender adalah, applied enggineering.Karakteristik kemampuan dan keahlian
SDM yang dibutuhkan pada perusahaan yang kuat pada basic enggineering akan
berbeda dengan perusahaan yang focusnya pada applied enggineering. Orientasi
strategik perusahaan akan menentukan pola perencanaan SDM organisasi.
0 comments:
Post a Comment