Strategi Organisasi berbasis pengetahuan
Konsep SWOT (streghts, weakness, oppurtunities, dan threats) sudah
lama dikenal oleh praktisi maupun akademisi . Rerangka SWOT menjelaskan
dan menganalisis kapabilitas internal perusahaan, tercermin dalam
kekuatan dan kelemahan, yang berhubungan dengan kesempatan dan ancaman
lingkungan organisasi . Organisasi disarankan untuk melakukan
tindakan-tindakan strategis untuk mendayagunakan kesempatan, mengurangi
kelemahan, meminimalkan ancaman, dan mengkapitalisasi peluang . Strategi
organisasi dapat dilihat sebagai tindakan untuk menyeimbangkan keadaan
doernal organisasi dengan kapabilitas internal organisasi .
Dominasi analisis SWOT ditandai dengan penggunaan model five forces milik
Porter. Model yang dikembangkan Porter (1980) lebih terfokus pada
kemampuan perusahaan menganalisis kekuatan lingkungan eksternal
perusahaan yang dapat memunculkan kesempatan dan ancaman . Mangacu pada
five forces Porter, industri sangat terstruktur sehingga memudahkan
perusahaan melakukan penetrasi ke suplier dan pelanggan, dan mencegah
masuknya pesaing barn dan produk substitusi. Strategi menjadi sekedar
memilih industri yang tepat dan melakukan positioning dalam industry tersebut strategi generik yang dipilih yaitu biaya rendah (low cost) atau diferensiasi produk (product differentiation).
Menurut Zack (1999), model five forces Porter lebih
menekankan keunggulan industri daripada keunggulan perusahaan sehingga
keunikan dan keunggulan perusahaan tidak tergali . Mengacu pada keadaan
tersebut perusahaan sebaiknya kembali fokus kepada kapabilitas dan
sumberdaya perusahaan . Perspektif ini dikenal dengan resource-based view .
Pendekatan resource-based view berpendapat bahwa perusahaan
sebaiknya memposisikan dirinya secara strategis berdasarkan keunikan,
nilai-nilai perusahaan, serta sumberdaya dan kapabilitas yang sukar
ditiru . Strategi organisasi bukan didasarkan pada produk dan jasa yang
dihasilkan dari keunikan, nilai-nilai perusahaan, serta sumberdaya dan
kapabilitas yang sukar ditiru .
Strategi berdasarkan pendekatan resource-based memungkinkan
perusahaan bertahan dalam jangka waktu yang lama dibandingkan pendekatan
tradisional misalnya analisis SWOT (Zack, 1999) . Keunggulan kompetitif
organisasi akan bertahan lama bila berdasarkan kekuatan yang berasal
dari organisasi.
Kritikan terhadap analisis SWOT bukan berarti menunjukkan bahwa
analisis tersebut kurang bermanfaat . Analisis SWOT dapat dipergunakan
dalam perspektif lain. Analisis SWOT dapat digunakan untuk memetakan
kapabilitas dan sumberdaya pengetahuan yang dimiliki organisasi . Dengan
pemetaan yang balk, organisasi dapat mengetahui keunggulan Berta
mengurangi kelemahan manajemen pengetahuannya sehingga strategi berbasis
pengetahuan dapat dibuat berdasarkan manajemen pengetahuan yang
dipunyai .
Strategi berbasis pengetahuan, sebenarnya merupakan bentuk pararel
dengan analisis SWOT, menjelaskan keseluruhan pendekatan yang dilakukan
organisasi untuk mengkaitkan sumberdaya pengetahuan dan kapabilitas yang
dipunyai dengan strategi yang dilakukan . Hubungan manajemen
pengetahuan dan strategi merupakan hubungan timbal balik artinya
strategi mempengaruhi manajemen pengetahuan sebaliknya manajemen
pengetahuan mempengaruhi strategi. Hubungan antara manajemen pengetahuan
dan strategi perusahaan seringkali tidaklah sejalan sehingga terdapat
perbedaan antara keduanya .
Perbedaan dalam strategi terjadi antara apa yang harus dilakukan
organisasi dan apa yang dapat dilakukan organisasi. Perbedaan dalam
manajemen pengetahuan terjadi antara apa yang perusahaan harus ketahui
dan apa yang perusahaan ketahui.
Untuk memperkecil perbedaan antara manajemen pengetahuan dan
strategi, organisasi perlu mencari sumber pengetahuan . Sumber-sumber
pengetahuan dapat dicari dan dalam organisasi maupun luar organisasi .
Pengetahuan internal organisasi dapat ditemukan dari dokumen, prosedur
dan aturan organisasi, perilaku, iklim dan budaya organisasi .
Pengetahuan eksternal dapat ditemukan di publikasi-publikasi iltniah,
majalah-majalah populer, dan di sekolah-sekolah bisnis .
Pengetahuan yang berasal dari luar organisasi, biasanya lebih abstrak
dan dapat diakses pesaing, memberikan pemikiran-pemikiran barn dan
segar bagi organisasi serta dapat menjadi pembanding. Beberapa
perusahaan telah melakukan penyegaran bagi karyawannya dengan bekerja
sama dengan beberapa sekolah bisnis (Program Magister Manajemen) di
Indonesia untuk membuka kelas khusus dengan nama perusahaan tersebut.
Kombinasi pengetahuan yang didapat dari luar organisasi dengan
pengetahuan dari dalam akan memberikan perspektif barn dalam membuat
strategi organisasi atau melakukan eksekusi strategi organisasi yang
telah dibuat. Bentuk konkrit yang dilakukan organisasi melalui
program-program reward untuk pelanggan, customer care yang
merupakan umpan balik pelanggan kepada organisasi sehingga organisasi
memperbaiki kektuangan-kekurangan produk/jasa yang dihasilkan.
Strategi organisasi berbasis pengetahuan mensyaratkan keinginan kuat
organisasi untuk menambah basis pengetahuan yang dipunyai . Implementasi
dan eksekusi strategi organisasi memerlukan kemampuan pengetahuan yang
cukup dalam mengoptimalkan pilihan-pilihan strategi yang ada sesuai
dengan perkembangan industri, pesaing, dan kapabilitas organisasi .
0 comments:
Post a Comment