Friday, December 6, 2013

PRINSIP DAN ASPEK SUPERVISI

PRINSIP DAN ASPEK SUPERVISI
      Supervisi adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengawas satuan pendidikan dalam rangka membantu kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan lainnya guna meningkatkan mutu dan efektifitas penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran ( Sudrajat, 2010).  Namun dalam pelaksanaannya, supervisi tidak hanya berorientasi pada hasil namun juga memperhatikan proses pencapaian tujuan agar dalam pencapaian tujuan bersama tidak ada aspek-aspek yang terpinggirkan dan kurang berkembang. Harapan supervisi adalah seluruh aspek yang berperan dalam peningkatan mutu dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan dapat berkembang secara sinkron dan menyeluruh sehingga dapat mendukung satu sama lain sehingga akan mempercepat tercapainya tujuan pendidikan.
 
Menurut Akhmat Sudrajat (2010) spervisi ditujukan pada dua aspek yaitu manajerial dan akademik. Supervisi manajerial di sekolah berhubungan dengan sistem pengelolaan sekolah dan administrasinya, sedangkan supervisi akademik berkaitan dengan pengamatan terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam kelas. Dalam supervisi manajerial prinsip-prinsip yang harus dipenuhi adalah:
  1. Pengawas harus menjauhkan diri dari sifat otoriter
  2. Supervisi harus mampu menciptakan hubungan kemanusiaan yang harmonis
  3. Supervisi harus dilakukan secara berkesimnambungan
  4. Supervisi harus demokratis
  5. Program supervisi harus integral terhadap tujuan pendidikan
  6. Supervisi harus kompeherensif
  7. Supervisi harus konstruktif
  8. Supervisi harus obyektif
Sedangkan dalam supervisi akademik, Tahalele ( 1979 ) menyebutkan bahwa supervisi harus memenuhi prinsip:
  1.  Harus memberi kesempatan kepada supervisor dan guru-guru untuk mengadakan Self evaluation
  2. Supervisi harus berdasarkan kenyataan
  3.  Supervisi Harus dapat memberikan perasaan aman kepada guru-guru
  4.  Supervisi harus Ilmiah, sistematis, objektif dan menggunakan instrumen
  5.  Supervisi tidak boleh mencari-cari kesalahan guru
  6.  Supervisi tidak boleh terlalu memperhatikan hal-hal yang terlalu kecil dalam mengajar
  7.  Supervisor tidak boleh merasa dirinya lebih tahu dibandingkan guru
Dalam pelaksanaannya supervisi dapat dilakukan dengan berbagai macam metode dengan supervisi individual dengan tipe Laisses Faire, tipe Coersive, tipe training dan guidance atau tipe demokratis. Ataupun supervisi kelompok  kelompok dengan berbagai teknik seperti orientasi guru baru, rapat guru, studi kelompok antar guru, diskusi, workshop, ataupun sharring experience haruslah mengacu pada aspek-aspek supervisi. Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam supervisi dapat diamati pada tabel berikut:
 
No
Personal
Meliputi subyek yang terlibat dalam suatu situasi supervisi
Material
Mencakup segala benda baik yang bersifat hard ware maupun soft ware yang didayagunakan untuk memperlancar proses pembelajaran
Operasional
Mencakup aktivitas individu dan kelompok yang terlibat dalam suatu situasi dengan mendayagunakan segala sumber yang ada guna mencapai tujuan pendidikan
1
Kepala Sekolah
Kurikulum, program pendidikan, kebijakan sekolah
Proses mengajar guru, kerjasama sekolah dengan instansi lain, kepemimpinan kepala sekolah
2
Guru
Buku Pelajaran, kemampuan profesional guru, sarana prasarana mengajar
Proses belajar siswa, kehadiran dan aktivitas guru, kerjasama guru,
3
Karyawan
Komputer, data dan statistik sekolah, surat menyurat
Proses administrasi sekolah, pembukuan, surat menyurat, laporan sekolah, rumah tangga sekolah
4
Pengawas
Sarana Prasarana
Pelaksanaan evaluasi, kualitas hubungan interpersonal

0 comments:

Post a Comment