MENGELOLA
PERUBAHAN PARADIGMA MANAJEMEN
Berbisnis tanpa paradigma manajemen yang jelas akan
menyesatkan penyusunan strategi dan pengambil keputusan. Paradigma manajemen
akan menuntun manajer bagaimana menjalankan bisnis. Paradigma manajemen,
menjadi dasar munculnya prinsip-prinsip bisnis yang fundamental, yang dapat
membawa perusahaan menjadi pemenang dalam persaingan dan menjadi perusahaan
yang sehat. Bill Gate dalam bukunya yang berjudul Business @ the speed of
thought mengemukakan bahwa, jika selama tahun 1980-an orang bicara soal mutu,
dan selama tahun 1990-an orang berbicara tentang reengineering , pada tahun
2000-an orang akan berbicara tentang kecepatan.
Apa yang dikemukakan Bill Gate adalah benar. Pada tahun
1980-an , hampir semua perusahaan besar terlibat dalam program total quality
management ( TQM ). Program ini terfokus pada peningkatan terus-menerus ,
jaminan kualitas ( quality assurance ) dan meniadakan kesalahan ( zero fault ).
Pada tahun 1990-an , masalah business process reengineering ( rekayasa ulang
proses bisnis ) , sangat populer dan memberi inspirasi bagi strategi-strategi
perubahan. Teknik business process reengineering ( BPR ) ini, diperkenalkan
pertama kali oleh Hammer pada tahun 1990-an. Hammer mencoba menjelaskan tentang
perlunya BPR ini dilakukan dalam upaya pengembangan organisasi. Konsep kunci
dari BPR adalah, pemikiran kembali secara mendasar dan mendesain kembali secara
radikal proses bisnis untuk mencapai peningkatan yang menarik dalam kinerja
seperti biaya , kualitas, pelayanan dan kecepatan. Dengan kata lain, BPR adalah
cara baru melihat organisasi. Berkaitan dengan rekayasa ulang proses bisnis,
manajemen perlu melihat kembali dengan cara baru terhadap berbagai pilar
organisasi seperti visi, misi, tujuan organisasi, struktur , kultur, proses dan
sebagainya , sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 8.1. Ini akan berakibat pada
pemberdayaan SDM perusahaan.
0 comments:
Post a Comment