PERAN DARI SUPERVISOR
Seorang supervisor harus memiliki konsep bahwa dia adalah seorang individu yang memiliki tugas utama yaitu meningkatkan pengajaran dan kurikulum melalui bantuan layanan baik perseorangan maupun kelompok terhadap guru-guru. Seorang supervisor pengajaran adalah seorang staf yang berorientasi pada layanan dalam pelaksanaan tugasnya akan lebih efektif jika dia dibebaskan dari tanggung jawab administratifnya.
Ada beberapa tipe supervisor, yaitu : tipe generalis, spesialis, supervisor administrator, supervisor yang membangun, supervisor distrik/kecamatan, supervisor kabupaten, kepala departemen, pemimpin kelompok/tim, dan supervisor negara. Peran dan fungsi masing-masing supervisor/supervisor tersebut berbeda pada taraf tertentu namun demikian tugas utama mereka adalah sama, yaitu peningkatan program bagi para pemula melalui pengembangan professional guru-guru. Oleh karena itu, prinsip-prinsip kesupervisoran selalu berhubungan dengan semua tipe dan jenis supervisor. Modifikasi terhadap kenyataan yang spesifik dan prosedur-prosedur harus dibuat sesuai dengan berbagai macam tipe supervisor.
Sebagai contoh, seorang supervisor harus membantu guru dalam perencanaan, pemilihan strategi dan bahan ajar, serta evaluasi. Supervisor pada level yang lebih tinggi akan membantu supervisor pada level dibawahnya, hingga sampai pada supervisor pada level yang paling rendah yang berhubungan langsung dengan guru-guru, karena itu setiap supervisor harus memahami tugas dan tanggung jawab bawahannya.
Dalam hal ini, maka supervisor harus memiliki banyak peranan. Peranan-peranan supervisor sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:
1. Sebagai seorang ahli pengajaran, supervisor harus memiliki banyak pengetahuan tentang
metodologi terbaru dan terbaik.
2. Sebagai ahli kurikulum, supervisor harus memiliki banyak pengetahuan tentang kurikulum dan
2. Sebagai ahli kurikulum, supervisor harus memiliki banyak pengetahuan tentang kurikulum dan
cara-cara untuk meningkatkannya.
3. Sebagai penghubung, yang bisa menghubungkan informasi dan ide untuk guru dan bisa menjadi
3. Sebagai penghubung, yang bisa menghubungkan informasi dan ide untuk guru dan bisa menjadi
pendengar yang baik bagi guru.
4. Sebagai organisator, yang ahli dalam menyusun berbagai macam program yang bernilai bagi
4. Sebagai organisator, yang ahli dalam menyusun berbagai macam program yang bernilai bagi
guru.
5. Sebagai guru kepala, yaitu mampu mempraktekkan cara mengajar yang baik seperti yang
5. Sebagai guru kepala, yaitu mampu mempraktekkan cara mengajar yang baik seperti yang
dikatakannya.
6. Sebagai pemimpin kelompok, yang mengetahui bagaimana cara bekerja dengan kelompok dan
6. Sebagai pemimpin kelompok, yang mengetahui bagaimana cara bekerja dengan kelompok dan
mengetahui banyak tentang anggota kelompoknya.
7. Sebagai evaluator, yang mampu membantu guru dalam menilai pengajaran, kurikulum dan diri
7. Sebagai evaluator, yang mampu membantu guru dalam menilai pengajaran, kurikulum dan diri
mereka sendiri.
8. Sebagai pendorong, yang menyarankan ide-ide kepada guru untuk dipertimbangkan.
9. Sebagai koordinator, yang mencoba menemukan hubungan antara program dan membantu guru
8. Sebagai pendorong, yang menyarankan ide-ide kepada guru untuk dipertimbangkan.
9. Sebagai koordinator, yang mencoba menemukan hubungan antara program dan membantu guru
mengetahui hubungan permasalahan satu sama lain.
10. Sebagai orienter, yang bertanggung jawab membantu para guru yang baru pertama kali mengenal
10. Sebagai orienter, yang bertanggung jawab membantu para guru yang baru pertama kali mengenal
sistem dan komunitas.
11. Sebagai konsultan, yang bertugas kepada individu guru dan kelompok yang ingin memperoleh
11. Sebagai konsultan, yang bertugas kepada individu guru dan kelompok yang ingin memperoleh
manfaat dari keahliannya.
12. Sebagai penghubung masyarakat, yang memungkinkan bila diminta untuk menjelaskan
12. Sebagai penghubung masyarakat, yang memungkinkan bila diminta untuk menjelaskan
kurikulum sekolah kepada masyarakat baik tertulis maupun lisan.
13. Sebagai peneliti, yang mendorong melakukan penelitian, terutama penelitian tindakan.
14. Sebagai agen perubahan, yang bertindak sebagai katalisator untuk membantu para guru untuk berubah menjadi lebih baik.
Walaupun seorang supervisor bejerka pada lapangan pekerjaan yang sempit (beberapa sekolah), namum dia memiliki peran yang begitu luas seperti yang diuraikan di atas. Untuk itu diperlukan seorang memiliki pendidikan dan pengalaman yang luas.
Seorang yang telah diangkat sebagai supervisor tidak boleh menganggap belajarnya sudah selesai. Sebagaimana halnya dengan guru, maka supervisor harus pula mengikuti perkembangan dibidang kepengawasan. Untuk itu, seorang pengawas harus : (1) Berpartisifasi dalam kegiatan pelayanan untuk pengembangan professional, (2) secara teratur dan sistematis mengevaluasi diri sendiri, dan (3) secara teratur dan sistematis meminta guru melakukan penilaian terhadap kinerja mereka.
Para pengawas diharapkan berpartisifasi dalam berbagai lokakarya/workshop dan konferensi-konferensi yang disponsori oleh lembaga dan perkumpulan professional pendidikan guru. Mereka harus berpartisifasi dalam kegiatan berbagai organisasi kepengawasan baik local maupun nasional. Mengikuti magang beberapa bulan di lembaga pendidikan guru merupakan cara lain untuk meningkatkan diri. Supervisor dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan sekarang dengan memiliki perpustakaan professional sendiri dan membaca secara teratur surat kabar dan majalah yang berkaitan dengan bidang pekerjaan mereka maupun bidang pekerjaan guru.
Pengawas dapat mengembangkan keahliannya dengan sering terlibat langsung dalam berbagai kegiatan guru, sekolah maupun lembaga lain. Misalnya, untuk meningkatkan keahlian dalam menulis pedoman kurikulum dapat diperoleh dengan ikut serta dengan kelompok guru yang melaksanakan kegiatan tersebut. Keahlian dalam mengadakan studi penelitian, dapat dikembangkan dengan ikut serta dalam kegiatan penelitian dibawah bimbingan ahli penelitian. Pengawas tidak seharusnya merasa puas dengan perkembangan professional mereka atau hanya sibuk mengembangkan guru dengan mengabaikan pengembangan diri mereka sendiri. Pengawas harus dapat memberikan contoh kepada guru untuk selalu mengembangkan kemampuan professional mereka sebagai bagian dari kehidupan professional.
13. Sebagai peneliti, yang mendorong melakukan penelitian, terutama penelitian tindakan.
14. Sebagai agen perubahan, yang bertindak sebagai katalisator untuk membantu para guru untuk berubah menjadi lebih baik.
Walaupun seorang supervisor bejerka pada lapangan pekerjaan yang sempit (beberapa sekolah), namum dia memiliki peran yang begitu luas seperti yang diuraikan di atas. Untuk itu diperlukan seorang memiliki pendidikan dan pengalaman yang luas.
Seorang yang telah diangkat sebagai supervisor tidak boleh menganggap belajarnya sudah selesai. Sebagaimana halnya dengan guru, maka supervisor harus pula mengikuti perkembangan dibidang kepengawasan. Untuk itu, seorang pengawas harus : (1) Berpartisifasi dalam kegiatan pelayanan untuk pengembangan professional, (2) secara teratur dan sistematis mengevaluasi diri sendiri, dan (3) secara teratur dan sistematis meminta guru melakukan penilaian terhadap kinerja mereka.
Para pengawas diharapkan berpartisifasi dalam berbagai lokakarya/workshop dan konferensi-konferensi yang disponsori oleh lembaga dan perkumpulan professional pendidikan guru. Mereka harus berpartisifasi dalam kegiatan berbagai organisasi kepengawasan baik local maupun nasional. Mengikuti magang beberapa bulan di lembaga pendidikan guru merupakan cara lain untuk meningkatkan diri. Supervisor dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan sekarang dengan memiliki perpustakaan professional sendiri dan membaca secara teratur surat kabar dan majalah yang berkaitan dengan bidang pekerjaan mereka maupun bidang pekerjaan guru.
Pengawas dapat mengembangkan keahliannya dengan sering terlibat langsung dalam berbagai kegiatan guru, sekolah maupun lembaga lain. Misalnya, untuk meningkatkan keahlian dalam menulis pedoman kurikulum dapat diperoleh dengan ikut serta dengan kelompok guru yang melaksanakan kegiatan tersebut. Keahlian dalam mengadakan studi penelitian, dapat dikembangkan dengan ikut serta dalam kegiatan penelitian dibawah bimbingan ahli penelitian. Pengawas tidak seharusnya merasa puas dengan perkembangan professional mereka atau hanya sibuk mengembangkan guru dengan mengabaikan pengembangan diri mereka sendiri. Pengawas harus dapat memberikan contoh kepada guru untuk selalu mengembangkan kemampuan professional mereka sebagai bagian dari kehidupan professional.
0 comments:
Post a Comment